Jakarta, Swarantara .com-bertempat di Graha Kospin Jasa Lt.9, Jl. Jend. Gatot Soebroto Kavling 1. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 dan Public Expose, Kamis 12 Juni 2025, dari pukul 10.30 WIB sampai selesai.

Public Expose di hadiri oleh Bapak.Basuki Agus (Presiden Direktur), Bapak Aji Darmaji (Operasional Direktur), Bapak Gus Imron G. (Marketing Direktur).

PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. berusaha meningkatkan kontribusi dari segmen asuransi pembiayaan melalui kerja sama yang lebih erat dengan Perbankan Syariah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan perlindungan bagi lebih banyak peserta dan memperkuat pangsa pasar Perseroan. Sementara itu, dalam meningkatkan kontribusi produk asuransi kesehatan, Perseroan menawarkan produk yang dirancang sebagai pelengkap BPJS Kesehatan, sehingga peserta mendapatkan perlindungan yang lebih optimal. Selain itu, kerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan (faskes) terus diperkuat untuk menerapkan mekanisme yang dapat meminimalkan rasio klaim dan memastikan kesinambungan manfaat bagi peserta. Dari sisi operasional, Perseroan telah merencanakan untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas melalui penerapan sistem teknologi informasi guna mendukung proses bisnis. Berbagai sistem telah diimplementasikan, termasuk Navy Mark 2.0, DIARY-U Ver.2.0, Sistem HRIS (Human Resource Information System), Sistem Anggaran JMAS. Sistem yang belum selesai akan terus disempurnakan, sementara sistem yang telah beroperasi akan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dengan strategi yang terarah dan implementasi yang efektif, Perseroan optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Tantangan dalam Penerapan Keberlanjutan[POJK.51-D1.B] Dalam upaya menerapkan strategi keberlanjutan, Perseroan menghadapi berbagai tantangan, baik dari aspek regulasi, pasar, maupun operasional. Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap asuransi jiwa syariah, yang masih memerlukan edukasi lebih luas agar dapat diterima sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang. Selain itu, dinamika ekonomi serta perubahan regulasi juga berpengaruh terhadap strategi bisnis, terutama dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kepatuhan terhadap prinsip- prinsip syariah serta standar keberlanjutan. Dari sisi operasional, penguatan infrastruktur digital menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Perseroan terus berupaya mengembangkan sistem teknologi informasi yang mendukung transparansi, kecepatan, dan keakuratan dalam proses bisnis. Selain itu, dalam memperluas cakupan perlindungan, tantangan yang dihadapi adalah menjaga keseimbangan antara peningkatan jumlah peserta dengan manajemen risiko yang optimal. Oleh karena itu, Perseroan terus menyempurnakan strategi pemasaran, memperkuat kerja sama dengan mitra bisnis, serta memastikan implementasi manajemen risiko yang efektif.

(Rprt/Swtr.c-/Nahum)

By Admin9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *